Rabu, 30 Mei 2012

7 Wastes


      1.       Over production
Produksi berlebihan mempunyai banyak kerugian yaitu rugi material, biaya produksi , biaya tenaga kerja, inventory. Solusi agar tidak terjadi kelebihan produksi yaitu dengan membuat satu jenis barang dengan jumlah yang lebih banyak dari kebutuhan saat ini dengan membuat waktu set-up mesin secepat mungkin dan membuat jadwal produksi campur merata.

      2.       Unnecessary inventory
Persediaan membuat perusahaan harus menginvestasikan lebih banyak modal. Persediaan dapat membuat load time menjadi lebih panjang, barang menjadi kadaluarsa, barang rusak, peningkatan biaya transportasi, dan ketidakseimbangan produksi. Persediaan juga membutuhkan  lebih banyak ruang untuk penyimpanan, menyediakan waktu kerja tambahan untuk penataan dan juga penanganan barang.

Solusi yang memungkinkan untuk diterapkan yaitu :
a.    Diusahakan tidak memasukkan bahan baku atau material dalam jumlah yang besar ke dalam pabrik dengan cara pengiriman dicicil. Tidak memproduksi barang yang tidak diinginkan oleh proses berikutnya.
b.  Membuat produk dalam lot-lot yang kecil sehingga jika suatu saat terdapat perubahan plan yang mendadak tidak menimbulkan loss yang besar. 

      3.       Waiting time
Hal ini dapat terjadi karena produksi kurang lancar di stasiun kerja sebelumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses barang. Buffer stock dalam jumlah cukup banyak antara dua stasiun untuk menjamin setiap operator tidak menunggu namun hal ini dapat menyebabkan masalah. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memperkuat preventive maintenance apabila masalahnya mesin atau line balancing apabila masalahnya waktu kerja yang tidak sinkron antara stasiun kerja. Penanganannya juga dapat dilakukan dengan menghubungkan antar proses agar pasokan secara langsung dipakai ke dalam proses berikutnya.

      4.       Unnecessary motion
Gerakan yang tidak bernilai tambah yaitu meraih, mencari, menumpuk, berjalan. Mengangkat dan memindahkan mesin dimana pergerakannya bisa dikurangi dengan membuat komponen-komponen atau peralatan yang lebih dekat ke tempat penggunaannya atau bahkan bisa menghilangkan pergerakan dengan menggunakan sistem seluncur atau menggunakan ban berjalan. Berjalan yang merupakan pemborosan gerakan dapat diminimalisir dengan mendekatkan mesin.

      5.       Transportation
Pilihan paling umum untuk meminimalkan kegiatan transportasi adalah membuat layout yang  padat dengan menggunakan ruang yang juga  seminimal mungkin. Bila alur proses sering berubah, tempatkan mesin-mesin dalam format U daripada format memanjang atau dengan mengatur layout mesin anda menjadi product based. Menempatkan tool-tool yang diperlukan mesin sedekat mungkin juga dapat meminimalisir transportasi.

      6.       Defect
Dengan adanya barang reject akan mengakibatkan kerugian material, waktu kerja, overhead cost. Apabila dilakukan rework, tetap akan mendapatkan kerugian waktu kerja dan overhead cost. Agar tidak menghasilkan barang reject yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kontrol produksi dengan baik, mempunyai operator yang mempunyai komitmen untuk membuat barang bagus, menciptakan suasana kerja sedemikian sehingga operator merasa bahwa mutu adalah hal yang sangat penting. Pada pabrik besar yang dengan mesin-mesin otomatis yang bisa menghasilkan produk dalam waktu singkat harus ada sistem yang otomatis juga dalam mengidentifikasi cacat atau kegagalan produk. Pencegahan yang paling efektif terhadap produk cacat dan kegagalan produk ini adalah dengan melibatkan karyawan dalam melakukan perbaikan proses yang berkesinambungan. Partisipasi karyawan sangatlah besar dalam mengurangi cacat di proses kerja. 

      7.       Processing

Pemrosesan yang dilakukan secara berlebihan dapat mengakibatkan kegiatan produksi tidak efisien akibat alat gerakan buruk. Contoh lain pada suatu barang, aspek-aspek pengecatan, pelapisan, atau proses pengencangan baut seharusnya tidak diperlukan lagi dalam pembuatan produk yang diinginkan. Pada operasional mesin bor bisa dipermudah dengan memasang silinder atau rantai otomatis. Penggunaan perlengkapan dengan tingkat akurasi tinggi dan mahal padahal sebenarnya cukup dengan alat yang lebih sederhana. Toyota terkenal dengan penggunaan peralatan otomatisasi berbiaya rendah digabungkan dengan manajemen bebas perawatan, bahkan sering menggunakan mesin yang lebih tua, investasi yang minim, perlengkapan yang lebih fleksibel, cellular manufacturing, dan menggabungkan setiap langkah-langkah secara signifikan yang akan mengurangi pemborosan proses yang tidak dibutuhkan.

 Sumber : ibrosys lemandore



Tidak ada komentar:

Posting Komentar